Skip to main content

Sa’i dan Kesaksian Bukit Shafa dan Marwah Atas Perjuangan Ibu Demi Anaknya

Sa’i merupakan ritual yang merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah. Secara sederhana, sa’i adalah lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah

Sa’i merupakan ritual yang merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah. Secara sederhana, sa’i adalah lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.

Perlu diketahui, lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah ini merupakan tapak tilas perjuangan ibu nan agung, Hajar RA atau Siti Hajar, yang sedang berusaha mencari air untuk anaknya, Ismail AS.

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit yang menjadi saksi perjuangan Siti Hajar istri Nabi Ibrahim AS. Kala itu, Nabi Ibrahim harus meninggalkan Siti Hajar yang baru melahirkan Nabi Ismail AS untuk sebuah perintah.

Tatkala Siti Hajar mulai kehabisan persediaan air, dia bolak-balik melintasi Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari sumber air, namun tidak kunjung mendapatkan. Di sinilah kita disuruh napak tilas perjuangannya dengan melakukan sa’i.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 158 :

اِنَّ الصَّفَا وَالۡمَرۡوَةَ مِنۡ شَعَآٮِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنۡ حَجَّ الۡبَيۡتَ اَوِ اعۡتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡهِ اَنۡ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ؕ وَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا ۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيۡمٌ
Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah : 158)

“Dahulu, lokasi Bukit Shafa dan Marwah berada di luar area Masjidil Haram, tapi setelah tahun 1956 seiring dengan pembangunan renovasi Masjidil Haram kini letak Bukit Shawa dan Marwah berada di dalam Masjidil Haram,” tulis H Ahmad Niam Syukri dan Masruri, di NU Online.

Leave a Reply